Setelah selesai berbicara, Qiao Mianmian perlahan berjalan keluar dari kamar tidur dan meninggalkan Jiang Luoli yang wajahnya masih kebingungan.
———
Qiao Mianmian berdiri di koridor luar dan menelepon Mo Yesi. Tidak lama kemudian, teleponnya langsung terhubung.
"Baru saja berpisah denganku sebentar, kau sudah merindukanku. Ya, kan?" tanya Mo Yesi. Suara magnetik dan provokatif pria itu terdengar di telinga Qiao Mianmian seperti gelombang listrik yang membuat jantung Qiao Mianmian bergetar. Wajah Qiao Mianmian memerah dan jantungnya berdebar kencang mendengar perkataan pria itu. "Ada apa kau mencariku?" tanya Mo Yesi lagi.
Untungnya, Mo Yesi tidak terus menggoda Qiao Mianmian dan suaranya kini terdengar lembut di telinganya. "Apakah ada masalah lagi? Kau membutuhkan bantuan apa dariku?" tanyanya.