Meski kecewa tak jadi hamil dan harus dikuret karena blighted ovum, aku tak terlalu larut dalam kesedihan baik keluarga Ali maupun ayah dan ibuku tak ada yang menyalahkanku. Mereka menghiburku dan memberiku semangat untuk tidak putus harapan apalagi kami baru saja menikah. Dukungan dari keluarga dan juga teman-teman inilah yang membuatku lebih bersemangat.
Akhirnya setelah beberapa hari istirahat di rumah setelah pulang dari rumah sakit, hari ini aku kembali masuk kerja. Kebetulan aku mendapat shift pagi jadi pagi ini Ali mengantarku Ali ke klinik karena Ali melarangku berangkat sendiri karena dia kuatir terjadi apa-apa denganku.
"Aku tidak apa-apa, Sayang." protesku, "Aku cuma habis dikuret dan sekarang sudah sehat. Kalau kamu mengantarku, nanti kamu terlambat."
"Tidak apa-apa, Wife. Aku kan kepalanya," Ali terkekeh.