Maafkan Aku
Melihat ali terkekeh membuatku kembali mendengus, rasanya aku ingin sekali menampar wajah tampannya sayangnya Ali memegang kedua tanganku dan menyatukannya di atas kepalaku yang ditekannya ke lemari file yang terbuat dari besi tebal membuatku tak bisa bergerak sama sekali. Ali juga menekan tubuhku hingga tubuh kami menempel tanpa jarak.
Nafasku menderu menahan emosi, dalam hati aku memaki-maki Ali, aku sungguh tak pernah menyangka Ali akan berselingkuh dariku padahal kami beru menikah beberapa bulan yang lalu.
"Jadi kamu melihatku mencium Audrey, hmmm?" satu tangan Ali memegang daguku dan memaksaku untuk menatapnya.
Tatapan kami bertemu tapi hanya sebentar karena aku segera mengalihkan tatapanku karena aku merasa muak melihat wajahnya yang tersenyum menggoda. Harusnya aku ingat, bagiku dulu Ali adalah seorang play boy yang selalu tebar pesona hingga membuatnya diidolakan banyak gadis di kampus dulu.