Bab 146: Waktunya membasmi sampah (2)

Jhon tidak berkutik di bawah serangan Aryk yang bertubi-tubi. Dua orang pengawal itu memeriksa semua gadget milik laki-laki itu. Setelah memastikan tidak ada video yang tersisa, Aryk pun berdiri dan menatap laki-laki yang terbaring dengan wajah penuh lebam.

"Aku masih diam karena kau hanya menikung bisnisku. Tapi, aku tidak akan tinggal diam saat kau mengusik keluargaku. Kau masih kulepaskan hari ini, tapi tidak lain!"

***

Semua kembali seperti biasa setelah kejadian itu. Namun, waktu kebersamaan Irgi dan Sisi semakin berkurang. Bulan kelima hari jadi mereka, Irgi tidak bisa memberikan bunga dan cincin. Laki-laki itu sedang marah pada gadis itu.

Sisi merasa lelah setelah duduk di dalam gedung bioskop selama lima jam. Ia membeli dua tiket film dengan judul berbeda. Setelah film pertama diputar, ia keluar dan masuk kedalam gedung bioskop yang lain. Meskipun ia menatap layar di depannya, tapi pikirannya berkelana entah kemana.