Rebecca yang berada di kamar Kaila menyapa Vina yang baru saja datang.
"Becca, kalian masih marahan? Jangan terlalu lama, Samuel juga membutuhkanmu. Dia itu sangat mencintai kamu, tapi otaknya itu kadang-kadang error," kata Vina.
"Hahaha, Mama bisa saja mengatai putra Mama sendiri," balas Rebecca.
"Memang dia begitu dari dulu," kata Vina.
"Iya, Ma, aku memang akhir-akhir ini sensitif makanya aku mudah marah, ditambah samuel enggak bisa mengerti aku," balas Rebecca.
"Iya, Sayang, Mama mengerti. Nanti Mama akan bicara sama Samuel," kata Vina.
"Iya, Ma," lirih Rebecca.
"Kenapa sih perempuan yang bernama Monica itu benar-benar merusak semuanya? Hampir saja dia merusak rumah tanggaku. Samuel juga mikirin dia terus padahal cantikan juga aku. Lihat, tubuhku saja sedang hamil enggak gendut-gendut amat, malah tambah seksi dan aduhai," gumam Rebecca tertawa kecil.
"Kamu kenapa?" tanya Vina menatap Rebecca yang melamun dan terkekeh kecil.