Bianca menatap Kenzo dengan raut wajah takut. Aura kekejaman Kenzo sangat terasa.
Plak
Tamparan kencang melayang ke pipi Bianca hingga wajah Bianca tertoleh ke samping. Bianca menggigit bibirnya, ia merasakan panas sekaligus perih di sudut bibirnya.
"Kenzo, maaf, aku berjanji tidak akan kabur lagi dari kamu," lirih Bianca.
"Kamu tahu kalau aku paling tidak suka dipermainkan seperti ini oleh kamu," kata Kenzo dengan penekanan.
"Aku tidak mempermainkan kamu, tapi aku enggak mau kita menikah karena ancaman dan permainan yang kamu buat," balas Bianca.
"Kamu hanya milikku, Bianca. Mau ini ancaman atau permainan, aku tulus menginginkan kamu menjadi istriku," kata Kenzo sambil membelai lembut pipi Bianca.
"Hiks ... hiks, Kenzo, sakit," lirih Bianca.
"Besok aku akan mengobati luka di tanganmu dan bibirmu. Sekarang kita tidur," kata Kenzo mengecup sekilas bibir Bianca.
***
Di mansion Kenzo, Cia sudah sadar. Di samping Dia ada Jonathan yang menunggunya bangun.