Sienna yang mulai pusing mendengar perdebatan orang tuanya berlari ke kamar tanpa menghiraukan panggilan Jenny dan Pedro. Kepalanya terasa mau pecah tiap kali membahas perceraiannya.
"Arghh! Kenapa tidak ada yang bisa mengerti aku?!" teriak Sienna duduk di tepi ranjang.
Tring tring tring
Ponsel Sienna berbunyi. Sienna melihat Arga yang menelepon mengangkatnya dengan tangan gemetaran. Ia seperti tahu akan ada hal buruk yang menimpanya.
"Ha-hallo, Arga. Ada apa?" tanya Sienna tergagap.
"Kau bilang ada apa, hah?! Kau itu terlalu bodoh bahkan berani sekali kau melanjutkan surat perceraian kita!" teriak Arga.
"Lebih baik kita bercerai," balas Sienna berusaha tidak takut.
"Kau tidak tahu diri, Sienna. Kau tega sekali mau memisahkan aku dengan anakku. Aku akan fight di pengadilan supaya kita tidak jadi bercerai apalagi kau sedang mengandung jadi tidak mumgkin kita bercerai. Kalau kau tetap melanjutkannya aku akan bertindak jauh," kata Arga tegas.
Tut