"Apakah ini tentang jabatan tetap?" pertanyaan Mahendra mendapat gelengan kepala dari lawan bicaranya.
"Sama sekali tidak ada hubungannya dengan itu," jawab Thomas, "Syarat ini di luar yang anda pikirkan,".
"Sebutkan," tukas Mahendra.
"Gadis itu, em," dia yang bicara memainkan jemarinya di atas buku, menyadari permintaannya sedikit aneh.
Kerutan di dahi Mahendra semakin dalam, "Gadis?" ulangnya.
"Saya berharap anda menerima kembali ajudan junior istri anda," ragu-ragu, Thomas berujar.
"Ada apa dengan kalian semua??," mata Mahendra membulat lebar, "Kenapa dia—" lelaki bermata biru ini belum usai berucap, tatkala lawan bicaranya membalas dengan ungkapan lain yang lebih dalam.