Bab 179: Wasiat Bapak.

" Kamu bilang tadi di antar Rendra, lalu kemana dia? Kok aku gak lihat?" tanya Ardhan saat menuju pulang dari rumah sakit.

Anaya merenungkan perkataan Ardhan. Ya, sejak Ardhan mulai sadar, dirinya sudah mengabaikan kehadiran Rendra yang sudah membawa Anaya ke rumah sakit, yang mana dengan kebetulan bisa bertemu Ardhan di sana.

Anaya menarik nafas dalam. Ia merasa salah lagi. Tapi, dia bisa berbuat apa?

" Rendra udah pulang tadi. Pasti di kantornya sibuk," bohong Anaya berharap suaminya tak terlalu menanyakan Rendra lagi. Agar hatinya tak semakin di lingkupi perasaan bersalah.

" Apa kamu udah baikan, Chagi? Kamu tadi pucet banget. Kata Dokter kamu kecapekan dan kurang tidur. Apa sebaiknya kita naik taksi aja?" ucap Anaya dengan cerewetnya. Membuat Ardhan tersenyum senang karena merindukan kecerewetan istrinya.

" Aku baik-baik aja, sayang. Selama ada kamu, aku selalu baik dan lebih baik," ucap Ardhan mengundang senyum manis Anaya.