" Baiklah. Gak papa Caca anggap Tante sebagai Mamanya Caca," ucap Anaya mengalah.
Ia pun sungguh tidak tega melihat anak sekecil Caca harus menaruh banyak harapan padanya. Lagi pula Caca masih anak-anak. Ia pun belum tahu artinya kenapa ia tak bisa menganggapnya Mama dengan sepenuhnya.
Caca begitu senang dengan ijin yang diberi Anaya menganggapnya Mama. Namun, semakin membuat Anaya merasa bersalah. Wajar saja anak kecil itu meminta hal itu darinya. Karena selama ini Caca dekat dengan wanita dewasa hanya dengannya yang secara tidak langsung ia merasa nyaman dengan sosok yang mirip dengan seorang Ibu.
Anaya tidak akan mempermasalahkan hal lain lagi. Yang ia harap sekarang, semoga Gilang tidak memberi respon berlebihan padanya perihal tentang mengijinkan dan membolehkan Caca untuk menganggapnya sebagai Mama nya.