" Selamat datang Pak Rendra yang terhormat. Maaf apa saya terlambat?" sebuah suara yang membuat Anaya dan Rendra menoleh seketika.
Anaya terperanjat dari duduknya. Merasa heran dengan apa yang dikenakan Ardhan saat ini. Ardhan terlihat seperti orang kantoran. Jas yang melekat di tubuhnya memang tidak terlalu formal karena dipadukan dengan kaos polos di dalamnya.
" Chagi?" lirih Anaya berusaha menjaga profesionalitasnya.
" Selamat pagi dengan nona,,," ujar Ardhan menggantungkan ucapannya.
" Anaya. Dia sekretaris saya. Mari silahkan duduk," ujar Rendra terlalu formal. Apa-apaan ini. Apa mereka sedang berakting? Apa mereka sedang mengerjai Anaya.
Anaya merasa heran. Dan kenapa suaminya itu sok-sok-an tidak mengenalnya. Anaya merasa dongkol di dalam hati. Ingin sekali rasanya Anaya memarahi dua lelaki di depannya ini. Kenapa mereka melakukan ini? Pikirnya dalam hati.