Sahur... Sahur... Sahur...
Pukul dua dini hari. Anaya sudah sibuk di dapur di temani Mbak Sri. Di saat semua masih terlelap dalam tidurnya, sebagai seorang istri, ia wajib menyiapkan makanan apalagi untuk sahur.
" Mbak Sri, ini nanti tolong di tata di meja ya? Ini sedikit lagi udah siap semua," kata Anaya yang masih di depan perapian menghangatkan kuah gulai untuk sahur.
Mbak Sri mengangguk dan melakukan yang diminta Anaya.
Ardhan bangun, saat merasakan tidak ada keberadaan sang istri di sisinya.
" Bunda udah bangun? Masih jam dua," ucap Ardhan dengan suara seraknya.
" Iya kan aku masak dulu, Chagi. Buat sahur. Kamu cuci muka dulu sana. Abis itu banguni Bapak sama Ahsan buat sahur," kata Anaya sembari menuangkan kuah gulai ke dalam mangkok.
Ardhan tersenyum melihat istrinya yang sibuk. Anaya terkejut saat tangan Ardhan melingkari perutnya.
" Eh, Chagi!! Ini panas loh? Kalau tumpah gimana?!" ucap Anaya sedikit kesal.
" Sorry