Semalam Anaya tidak bisa tidur karena memikirkan masalahnya dengan Ardhan. Bertanya-tanya dalam hatinya, benarkah yang ia lakukan sekarang?
Puluhan pesan dan panggilan dari suaminya itu, ia abaikan. Sebenarnya rindu juga tengah menyelimuti seluruh hatinya. Karena mungkin calon buah hatinya menginginkan berada dekat bersama Ayahnya. Namun, ego Anaya lebih tinggi dari keinginannya menghubungi Ardhan terlebih dahulu.
Anaya tak bisa memejamkan mata, karenanya sepanjang malam berada di kamar yang di sediakan Rena itu, ia mendengarkan pesan suara dari suaminya. Sebenarnya ia tak tega membiarkan Ardhan dalam keadaan seperti ini. Namun, entah kenapa Anaya merasa sudah terlanjur berbuat begini. Sehingga ia tak bisa mengubah keadaan seperti semula.
Perasaan bersalah kini menghiasi hatinya. Mungkin setelah ini Anaya akan meminta maaf. Tapi nanti. Saat ia bisa berdamai dengan dirinya sendiri. Mencari alasan yang tepat untuk bisa diberikan kepada Ardhan kemudian.