POV Ardhan.
" You?!" pekik Anaya saat mengetahui siapa yang ada di depannya.
Aku hanya tersenyum kecut menanggapi kelakuan kakak iparku yang masih saja jadi penguntit.
" Nay," ucap Rendra lirih. Lihatlah, seorang Rendra saat ini terlihat seperti anak kecil yang sedang ketahuan mencuri. Aku tertawa di buatnya. Ekspresi macam apa itu.
" Oh ya ampun. Hallo my brother in law. You were here?" sapaku meledeknya. Rendra melirik tajam ke arahku. Aku mengangkat kedua tangan seperti menyerah pada polisi dan mengurungkan mendekati Rendra.
Anaya bingung melihatku dan Rendra.
" Kamu ngapain ke sini, Ren?" tanya Anaya heran. Aku menahan tawa ku. Mungkin sekarang wajah ku memerah karena menahan tawa.
" Pcckkk.. Aku. Eng... Aku hanya jalan-jalan ke sini," ucap Rendra salah tingkah dan aku hanya cekikikan saja.
" Dia mau ngintipin pengantin baru malam pertama sayang," ucapku yang seketika membuat Anaya dan Rendra melotot ke arahku.