"Tunggu aku yaa, aku siap-siap dulu." Arya segera berjalan ke ruangannya dan bersiap-siap untuk bertemu pujaan hati.
Setengah jam sudah Dinda menunggu dokter tampannya, beruntung ada ponsel pintarnya jadi momen menunggu bisa digunakannya untuk berselancar di dunia maya. Tidak berapa lama datang Arya dengan langkah panjang layaknya dokter yang terburu-buru memeriksa kondisi pasien darurat.
"Maaf, lama ya?" Arya mengecup kepala Dinda yang sedang duduk manis di depan banyak pengunjung kafe. Banyak yang tersenyum iri melihat kemesraan dua sejoli yang sebentar lagi menuju pelaminan. Dinda memerah wajahnya menahan malu mendapat ciuman tiba-tiba.
"Aku bangga sama kamu Ar, jadi dokter bisa menyelamatkan banyak nyawa pahalanya itu luar biasa. Sekarang kamu mau minum apa? Mesti capek ya buru-buru kesini, hehehe."