Tepat jam 5 sore, Arya kembali kerumah Dinda. Kedatangannya kali ini tentu saja sendirian dan ingin mengajak tunangannya ke tempat yang biasa didatangi kala dia butuh menyendiri.
"Pantai? Kamu biasa kesini Ar?" Dinda turun terlebih dahulu dan langsung berjalan menyusuri pasir yang berwarna kecoklatan, meninggalkan Arya di belakang yang berjalan lebih santai dibanding si perempuan.
"Aku menyukai sunset. Sebelum kita jadian, aku sering kesini hanya untuk menyaksikan matahari terbenam." Pandangan Arya lurus ke tengah lautan. Kemeja panjang kedodoran warna putih senada dengan celana panjang berbahan putihnya. Semakin menambah level ketampanan sang dokter berkulit putih.
"Matahari tenggelam itu begitu nyaman, menenangkan, dan membuatku semakin bersyukur dengan hidupku." Arya melanjutkan narasi kehidupannya.
Rok selutut Dinda beterbangan terkena angin pantai yang berhembus kencang.