"Assalammualaikum Pak Bu." Ini suara Arya hendak masuk rumah dan memberi salam dengan membungkuk dan mencium punggung tangan bapak dan ibu Dinda.
"Masuk nak. Ayo silahkan duduk." Bapak Dinda mempersilahkan calon menantu pertama yang gugup luar biasa itu. Ibu menuju dapur ingin membuatkan kopi dan beberapa cemilan. Dinda pamit ke kamar sebentar menaruh tas sejenak. Setelah semuanya berkumpul, Arya mengumpulkan keberaniannya.
"Sebelumnya, saya minta maaf kepada bapak dan ibu karena semalam ini masih berani datang." Arya berhenti sejenak untuk menghela nafas. Dinda tersenyum haru menatap kekasih hatinya yang sedang berjuang mengumpulkan keberanian.
"Maksud kedatangan saya malam ini adalah....saya ingin memberitahukan bapak ibu kalau sabtu depan...papa mama saya akan datang untuk....melamar Dinda menjadi istri saya." Ibu terperanjat bahagia dan mengelus-elus tangan anak sulungnya sambil tersenyum cerah.