"Mie ayam tanpa bakso ya pak. Super pedes tapi jangan pakai daun bawang. Minumnya teh tawar saja" Dinda membuat pilihan.
"Saya mie ayam komplit campur semua tapi jangan pedes ya pak. Minumnya air mineral saja ngga dingin." Giliran Arya mengajukan request pesanannya
"Siap, ditunggu ya mas mba." Bapak penjual mie ayam pun segera berlalu meracik pesanan dua anak muda yang kelaparan karena tidak menyentuh makanan katering saat di pesta reuni tadi.
"Kamu sering kesini Din?" Arya menatap Dinda yang sangat cantik di matanya mengenakan gaun merah dilapisi jaket coklat.
"Ngga juga, karena posisinya tidak searah aku berangkat dan pulang kerja, juga masih jauh dari rumah." Dinda tersenyum senang karena bisa menikmati makanan pinggir jalan lagi setelah sekian lama.
"Oya, kamu kerja dimana?" Tanya Arya
"Di Kawasan Mega Kuningan. Kalau kamu praktek dimana, pak dokter?" Gantian Dinda bertanya.
"Rumah Sakit Kasih Bunda. Pernah dengar kan?."
"Oh, yang di dekat Mall Emporium ya? Pernah kesana sekali jenguk teman yang habis lahiran."
"Oya, kapan itu? Kok kita gak ketemu yaa?"
"Kalau gak salah 2 bulan yang lalu. Orangnya pun masih cuti melahirkan belum masuk."
Akhirnya 2 mangkuk bakso dan mie ayam plus masing-masing minumannya datang. Dinda membasahi bibirnya saking laparnya melihat sajian didepan mata yang menggoda selera.
Arya tersenyum geli melihat tingkah Dinda yang seperti anak kecil menggemaskan.
"Mari makaaaaannnn....."
**********
1. Tinggalkan jejak komen kalian untuk cerita lebih baik (◍•ᴗ•◍)
2. Penulis usahakan UP setiap hari minimal 1 bab \(^o^)/
3. Power Stone kalian membuat penulis lebih semangat lagi berkarya (◍•ᴗ•◍)❤
IG: @anee_tavel