"Sayang sebentar, tunggu aku." Dinda berlari kembali masuk kedalam ke arah bu Erda. Dinda meminta maaf atas kelakuan suaminya dan dia akan menghubungi bu Erda kembali secepatnya.
Dinda pun kembali keluar dan menghampiri suami mata biru yang sudah menunggu.
"Ayo kita pulang." Dinda memeluk lengan kokoh sang suami dan mereka pun berjalan menuju mobil yang sudah menunggu.
"Kenapa kamu tidak bilang kalau mau ke panti?" Tanya Thomas sambil menatap wajah sang istri ayunya.
"Kalau aku bilang mau ke panti untuk melihat anak perempuan bermata biru, apakah kamu akan membolehkanku?" Tanya balik Dinda.
"Huh, dia bukan urusanmu lagi. Aku tidak mau tahu apapun yang berkaitan dengannya masuk ke dalam rumah kita. Kamu paham kan?" Ucap Thomas.
"Ya aku paham betul Thom. Tapi, dia masih bayi yang tidak berdosa. Kesalahan orangtua tidak ada hubungannya dengan anak." Dinda mencoba mengambil hati suami mata birunya.