"Sayang, aku berangkat dulu. Hati-hati dirumah ya." Thomas mendekap tubuh Dinda yang semakin berisi dan hangat di peluk.
"Okay, jangan lama-lama. Baby needs Daddy." Dinda tersenyum dikulum.
"Hanya bayinya? Mommynya tidak perlu daddy?" Jawab Thomas cemberut manja.
"Kalau itu tidak usah ditanya, hehehe."
"Berikan aku ciumanmu." Thomas mendekati Dinda dan ingin mendapatkan ciuman sebelum berangkat namun ada sepasang tangan menghadang di dada.
"Banyak orang, ish kamu tuh." Dinda gemas sekali dengan kelakuan suami mesumnya. Para asisten dan ajudan yang berada di sekitar menunduk. Namun, bukan Thomas namanya kalau tidak mendapatkan apa yang diinginkannya. Ciuman yang intens membuat Dinda terengah-engah.
"Aku berangkat." Thomas mengelap bibir Dinda yang basah karena saliva mereka berdua. " Ardi, pastikan penjagaan di rumah ini diperketat selama aku tidak ada." Perintah Thomas seperti mandat yang harus dipenuhi tanpa syarat.
"Baik tuan." Jawab ajudan setia tersebut.