Sheril dan Dewa pun keluar dari kantor pergi ke restoran dekat kantor papa Sheril, mereka pun memesan makanan dan tak lama pun makanan yang mereka pesan sudah datang.
"sebenarnya ada yang mau aku omongin ke kamu" kata Dewa sambil meminum jus jeruk
"serius banget kamu, mau ngomong apa sih?" tanya Sheril karena muka Dewa tegang
"emang perusahaan papa kamu udah lama kerja sama bu Shinta?" tanya Dewa
"iya lumayan lah. kenapa kamu tanya nya gitu?" tanya balik Sheril
Lalu Dewa menceritakan semuanya pada Sheril tentang apa yang mengganggu pikiran nya selama ini.
"kamu mau gak bantuin aku?" tanya Dewa
"bantuin apa?" tanya balik Sheril
"aku mau minta tolong sama kamu, mm.... tolong kamu cari tahu wanita itu" pinta Dewa
"gimana caranya?" tanya Sheril
"kamu tanya lewat papa kamu, please aku minta tolong!" mohon Dewa
"iya, aku nanti tanya ke papa ya" terima Sheril
"beneran?" tanya Dewa riang
"iya lah, apa sih yang gak buat kamu" goda Sheril
**********************************************
Selina sudah selesai kuliah, dia langsung tancap gas menuju tempat dia kerja. tak berselang lama, Selin sampai di tempat kerja. Selin pun langsung melangkah ke meja nya untuk mengerjakan pekerjaan nya, ia mengetik sesuatu di laptop nya.
"Selin, kamu udah Dateng?" sapa Tante Shinta
"iya Tante" jawab Selin
"kita nanti ada meeting di Resto Pelangi, kamu ikut ya" perintah Tante Shinta
"iya Tante" patuh Selin
"eh, Tante....." panggil Selin tapi dia keburu pergi meninggalkan Selin
"yah, gak jadi deh" ucap Selin lesu
padahal Selin mau mencari tahu informasi tentang Bu bos nya itu tapi sepertinya dia sedang sibuk.
Selin pun mengikuti meeting di Resto pelangi dengan Tante Shinta. setelah sampai sana, ia bersalaman dan langsung meeting dengan klien.
"Oke, deal" kata Tante Shinta
"kalau begitu nanti saya akan urus kembali dan dana segera di cairkan ya Bu" ucap orang itu
"iya pak, terima kasih atas kerja sama nya" balas Bu Shinta tersenyum
"kalau begitu, saya permisi dulu. selamat siang!" pamit klien
Setelah mereka pergi, Tante Shinta dan Selin belum beranjak dari situ. Selin masih membaca kontrak kerja sama dengan klien. tapi kemudian, Selin ingat dengan sesuatu yang menganggu pikiran nya. Selin pun mencoba membuka obrolan dengan Tante Shinta.
"Tante..." panggil Selin ragu
"iya, kenapa Selin?" jawab Tante Shinta
"mm..... boleh gak Selin tanya sesuatu" ucap Selin gugup
"boleh dong, mau tanya apa?" tanya Tante Shinta
"tapi Tante jangan marah ya!" ucap Selin dengan takut
"kenapa mesti marah?" tanya balik Tante Shinta
"ya enggak, takut nya Tante tersinggung dengan pertanyaan aku ini" kata Selin
"ya enggak, mau tanya apa?" tanya Tante Shinta
"se... sebenarnya, MMM... boleh gak Tante nanti kalau aku skripsi ambil cuti dulu?" tanya Selin deg degan
"oh, mau nanya itu. kirain apaan. ya gak papa dong, yang penting itu kuliah kamu, kalau kerjaan kamu kan banyak yang handle" jawab Tante Shinta
"Oh, iya Tante..." sahut Selin dengan tersenyum
Sebenarnya Selina bukan tanya itu, ia akan menanyakan, tentang anak dan keluarga tante Shinta, berhubung Selin masih ragu, dia mengalihkan pertanyaan nya.
"gak papa dong Selin, Tante itu orang nya santai tapi tegas. Tante gak melarang kamu buat cuti kuliah, gak sama sekali. justru nanti, kalau kamu terus kerja kuliah kamu gimana" terang Tante Shinta
"iya, Tante. makasih ya" ucap Selin
"iya nak, kamu itu udah Tante anggap seperti anak Tante sendiri, jadi kalau ada apa kamu jangan sungkan buat cerita dan minta bantuan ke tante Ok?" lanjut nya