Nizam terdiam, apa yang dikatakan oleh Nayla memang benar. Urusan dalam harem bukanlah urusannya kecuali kalau ada kasus yang memang melibatkan dia untuk ikut campur. Urusannya sebagai pemilik harem adalah hanya menyentuh mereka untuk memberikan keturunan terutama dengan para putri yang tidak nikahi secara resmi.
"Yang Mulia ? Apakah hamba melakukan kesalahan?" Kata Nayla sambil segera berlutut dan membungkukkan tubuhnya. Nizam hanya duduk sambil meremas pegangan kursi. Ia menghela nafas panjang lalu menggelengkan kepalanya dan berkata,
"Tidak ! Kau tidak salah. Aku yang salah. harusnya Aku menuruti perkataan Alena untuk mengembalikan Alena ke dalam harem. Jika ada Alena di dalam harem tentu kejadian seperti ini akan lebih cepat diketahui. Aku harus sudah mempercayai Alena" Kata Nizam. Ketiadaan Alena di dalam harem membuat Ia jadi tidak pernah memantau harem.