Unduh Aplikasi
45% Cinta Hanya Untuk Reina / Chapter 9: Pesta Keluarga

Bab 9: Pesta Keluarga

Minggu pagi, Pras sudah tiba di rumah Reina. Dia menjemput gadis itu pagi sekali. Reina berdandan serapi mungkin sebelum menemui Pras.

"Pagi sayang", sapa Pras.

"Mau kemana pagi-pagi amat", tanya Reina.

"Ada acara keluarga di rumah, jadi aku jemput kamu. Tadi mama dan papa juga suruh jemput kamu, mereka sudah bicara lewat telp dengan yanda kamu", ujarnya menjelaskan.

"Ada acara apa? Engga apa kalau aku datang? Kan keluarga semua?", tanya Reina lagi.

"Loh kamu lupa kamu siapa? Kamu kan calon menantu keluarga besar Ryan Hadisubroto", kata Pras lagi menyebutkan nama papanya.

"Ya uda, aku ganti baju dulu", ujar Reina kemudian dia masuk lagi ke kamarnya.

Dia memakai blus biru muda yang kemarin dibelikan Pras untuknya dipasangkan dengan celana bahan warna hitam. Reina memoleskan tipis make up diwajahnya dan memakai liptik yang berwarna natural. Pras terpesona melihat penampilan Reina pagi itu. Lalu kemudian Reina dan Pras pamit dan mereka kemudian menaiki mobil dan menuju rumah Pras di kawasan perumahan elit.Sesampainya di rumah Pras, Reina menemui kedua orang tua Pras dan mencium tangan mereka tanda hormatnya. Dan Praspun melakukan hal yang sama.

"Cantik sekali kamu nak, engga salah deh kami menjodohkan kamu dengan Pras. Cantik hatimu yang memancarkan kecantikan ragamu", puji tante Sofie, mama Pras. Rona merah meliputi wajah Reina karena tersipu malu.

"Calon istri siapa dulu dong", ujar Pras sambil merangkul pinggang Reina erat.

Beberapa kerabat ada yang sudah Reina kenal dikarenakan pernah bertemu di RS waktu papa Pras jatuh sakit. Sisanya baru ia kenal setelah Pras memperkenalkan mereka. Ada Nathan disana, memperhatikan Reina sejak tadi. Ketika Reina duduk sendiri di pojok taman rumah Pras, Nathan menghampirinya.

"Cantik", ujarnya singkat lalu duduk disamping Reina sambil matanya tidak lepas dari wajah Reina.

"Hei kamu Nat. Sama siapa? Sama Requele?", tanya Reina berusaha setenang mungkin dan berusaha melupakan kata-kata Nathan kemarin.

"Iya, sama Requele. Dia lagi ada disana, berbincang dengan mamaku", ujarnya menunjuk sosok Requele yang sedang berbincang-bincang akrab sekali dengan seorang ibu yang walaupun separuh baya namun tetap cantik.

"Ada apa kamu dengan Pras?", tanya Nathan menyelidik.

"Kenapa?", balik tanya Reina.

"Kalian terlihat berbeda sekarang", ujar Nathan lagi dengan nada cemburu.

"Kami akan menikah", kata Reina singkat. Muka Nathan memerah menahan marah dan cemburu.

"Menikah? Secepat itu memutuskan? Atau ada paksaan", ujarnya dengan nada marahnya.

Reina menatap Nathan, lalu berujar, "Aku mencintai Pras dan aku baru menyadarinya sekarang. Makanya aku mau menikah bersama Pras", ujar Reina lembut.

"Tolong, masalah kita, kita bicarakan besok. Ini bukan tempat kita untuk membicarakannya, ini acara keluarga jangan buat masalah menjadi lebih rumit", ujar Reina lagi. Nathan berusaha mengendalikan emosinya.

"Baik, besok kita bicara. Kamu jangan menghindar lagi seperti kemarin", ujar Nathan lalu meninggalkan Reina sendiri menuju mamanya dan Requele.

Tak lama Reina melihat keduanya berjalan keluar meninggalkan rumah Pras. Pras datang menghampiri Reina.

"Kenapa dengan Nathan?", tanya Pras kepada Reina. Reina hanya tersenyum lalu meminum syrupnya tanpa berkata apapun. Pras lalu menggenggam tangan Reina erat, dan ia berjongkok disamping Reina.

"Aku percaya sama kamu. Selesaikan masalahmu dengan Nathan. Aku tau semuanya, Nathan telah mengatakannya padaku semalam. Aku tau bagaimana kamu telah menghindarinya kemarin", ujar Pras lembut.

Reina menatap Pras tak percaya, dia merasa pria yang sedang memegang tangannya erat ini berubah banyak. Dia menjadi lebih lembut dan lebih pengertian, tidak seperti yang pertama kali ia kenal sebelumnya, selalu misterius dan gampang sekali emosi. Hari itu dilewati Reina dengan baik, dan kedua orang tua Pras amat bangga sekali mengenalkan calon menantu mereka pada kerabat-kerabat mereka. Pras juga tak lepas selalu berada disamping Reina dan memeluknya dengan erat, menunjukkan kemesraan mereka pada kerabatnya.


next chapter
Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C9
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk