Bab 168: Si brengsek

Seseorang berdiri dengan begitu angkuh di teras rumah direktur Mei, ketika pria itu memutar tubuh membuat direktur Mei tampak begitu terkejut. Wanita itu tak pernah sekaget ini saat menyadari siapa pria di hadapannya ini. Tapi setelah semua semakin jelas, kini perspektif itu terus berubah semakin luas semakin berat.

"Apa kabarmu Bu direktur yang terhormat?" Ujarnya menarik sudut bibir.

Wajah direktur Mei bukan hanya terkejut kini tampak tegang, dia tak menyukai tamu tak di undang ini.

"Bukankah hubungan kita sempat baik, ah.. sangat terbaik. Apa kau lupa bagaimana kau memperkenalkan aku pada seorang wanita muda, dan mengatakan dia adalah wanita yang hebat dan bisa membantuku?"

"Risa?" Tanya Mei tak mengerti. Mendengar nama mantan wanitanya di sebut membuat sudut bibir pria itu semakin menyeringai tajam.