"Lu-"
Gina bahkan sudah tidak bisa untuk mengeluarkan kata-katanya lagi, dirinya terdiam. Ada rasa ingin menangis yang kencang dari dalam dadanya saat tahu bahwa masalah kali ini akan menjadi lebih besar daripada sebelumnya.
Gigi Gina menggertak marah, ia sudah tidak bisa melindungi Gian jika apa yang dikatakan Airyn akan benar-benar terjadi kepada kakak kembarnya tersebut.
"Mau coba sakitin gua sebelum gua bener-bener nyakitin kakak kembar lu, hm?" tantang Airyn masih menggunakan muka congkak juga seringaian yang terus terbit di bibirnya.
Membuat Gina tanpa berfikir apapun lagi mengangkat sebelah tangannya yang lain, mencengkram rambut Airyn sekencang yang ia bisa dan berniat membenturkannya ke dinding. Ingin sekali menghilangkan rasa panas yang membara di dadanya karena rasa amarah.
Namun sebelum hal itu terealisasikan, suara menggelegar yang membentaknya berhasil membuat jantung Gina meloncat sesaat.
"Gina!!!"