"Kak, Gina mau pulang," ujar Gina seraya menolehkan kepalanya ke samping, berusaha agar apa yang tengah disodorkan kepadanya tidak masuk ke dalam mulut.
Gerakan tiba-tiba dari Gina sontak membuat sendok berisi bubur hampir saja terjatuh ke bawah jika Gino tidak mempunyai reflek yang cepat. Anak tengah keluarga Adhitama tersebut menghembuskan nafas kasar tatkala Gina sama sekali tidak ingin menyuap sesendok bubur.
"Kamu denger kan apa kata dokter tadi? Tunggu sampe dua hari kedepan, terus diperiksa lagi kondisi tubuhnya udah stabil atau belum, baru disitu kamu boleh pulang."
Gino kembali menyendok bubur yang sudah dingin, berharap besar bahwa kali ini bubur yang ia sodorkan tidak ditolak lagi oleh Gina.
"Dokter itu pembohong yang ulung, kak. Tau apa mereka soal kondisi Gina sekarang?" lirih Gina melirik Gino dari ujung matanya.