Unduh Aplikasi
1.92% Black White Side / Chapter 1: #Satu#
Black White Side Black White Side original

Black White Side

Penulis: kunyit_jahe

© WebNovel

Bab 1: #Satu#

Ah..., aku hampir saja terlambat ,dengan cepat aku berlari sebelum pintu gerbang sekolah tertutup,tiba-tiba ada sesuatu yang menganggu pemandangan ku.seorang laki-laki dengan baju berantakan ,rambut yang tak karuan tak tertata bahkan tak tau model rambut apa yang ada di kepala nya,dengan tindihan di telinga kanan nya . Sosok laki-laki ini tak asing lagi bagi ku. Aku ingat dia adalah si laki-laki enam no enam maksud ku dia adalah Albert. Anak dari dokter ternama, lebih baik aku lari saja sebelum dapat masalah dari anak tersebut.sudah Cukup banyak korban dari dia

" Hei..., kau "

Terdengar suara yang memanggil ,dan alangkah terkejut nya aku si Albert siswa ternakal berada tepat di belakang ku sekarang. Aku harap dia tak memanggil ku, aku harap bukan aku. Aku mulai menoleh kearah tak jelas untuk melihat ada kah sosok manusia lain yang berada di antara kami, secercah harapan itu lenyap seketika, tak ada manusia lain yang berada antara kami.

Mampus lah aku , apakah hari ini hari sial ku...?Albert mulai mendekati ku lebih dekat dari sebelumnya . membuat aku mulai melangkah mundur dengan perlahan untuk menghindari nya. Suasana ini sangat tidak nyaman bagi ku seolah-olah waktu tak bergerak, suara-suara terhenti ,burung yang terbang berhenti mendadak, dedaunan yang berguguran berhenti di tempat, rerumput yang tertiup angin pun tak bergerak. Hanya kami berdua

" Hei apa yang kau lamun kan"

" A...a... aku...." Mulut ku bergetar kuat saat menjawab pertanyaan dari nya dan semua kembali seperti semula. Burung tetap berterbangan dan semua bergerak sesuai waktu, Cuma aku yang tak bergerak sesuai waktu seharus nya aku bergerak ke kelas dan memulai pelajaran. Tapi aku malah di sini tanpa alasan yang jelas

" Ya..., tentu saja kamu. Memang ada orang lain selain kau dan aku" dengan suara yang keras membuat ku sedikit terhentak

"Ma...maaf aku harus ke kelas sekarang "Aku mulai berlari meninggal kan nya tapi kenapa aku serasa berlari di tempat ya? Ja..jangan-jangan dia menarik tas ku. oh..., tidak . apa lagi sekarang jangan ganggu aku,kumohon!!!

"Aku mohon lepaskan aku. Aku sudah terlambat tolong lepas kan aku... "

" Aku mohon sekali.., aku tak bersalah dengan mu. Lepaskan aku...."

" Kau kenapa? Dasar aneh" si Albert melewati ku begitu saja

Aku terdiam sejenak dan berhenti untuk berlari, pikiran ku berputar ,Dan...,siapa yang menarik tas ku, ku toleh kan kepala ku kebelakang ,ternyata tas ku tersangkut di paku yang tertancap di tembok. Huwa....., aku malu sekali sudah menuduh dan bicara begitu. Aku tertunduk malu, sesekali merapikan poni ku yang telah rapi , sesekali aku melirik diri nya karena aku tak punya muka untuk melihat , aku mulai berjalan dengan menundukan kepala

" Dan kita memang sudah terlambat. Guru tak akan mengizin kan kita masuk sekarang. Lebih baik bolos,kau mau di sini atau ikut dengan ku"

"Apa kata mu tadi kita terlambat dan kau mau aku bolos bersama mu"

" Aku tak mengatakan kau harus ikut aku" berjalan begitu saja

" Seenak nya saja meninggal kan orang setelah kau membuat ku terlambat. Pasti dia sengaja membuat ku terlambat dia memang iblis paling kejam." Dengan cepat aku berlari menuju pintu kelas agar tak terlambat

" kehadiran nya saja membuat ku sial begini"

" aku mendengar semua yang kau katakan. Bodoh!!!" sambil tersenyum

Aku tak menyadari nya , bahwa senyum nya begitu mempesona benar-benar mempesoa ku. Ah..., ini gila bukan itu yang aku mau,. Maksud ku kenapa dia masih ada di sana bukan nya tadi dia sudah pergi

" Kau mau diam di situ berapa lama , cepat lah...tadi kau bilang tak ingin di tinggal "

" A...aku tak bicara begitu.kapan aku bicara begitu?"

" Kau mau ikut atau aku tinggal "

"Apa boleh buat "

Sialan..., apa boleh buat mau tak mau aku ikut, habis tak mungkin aku berdiri saja di depan koridor , aku juga tidak ada tempat tujuan lain,lebih baik aku ikut saja. Tunggu dulu, kenapa aku tidak berpikir panjang ? mendadak langkah ku berhenti sedangkan Albert masih melanjut kan langkah nya. Dia kan devil, anak paling nakal , apa jadi nya jika aku hanya berdua saja dengan nya tanpa tau tujuan kemana? Huwa...., jangan-jangan dia mau melakukan......

Tidak.., aku tak mau lebih baik aku lari saja dari pada semua nya terlambat.

" Lambat sekali !!!! bisa kah kau melangkah lebih cepat?"

Aku masih belum berani membalikan badan ,tapi aku bisa merasakan aura dingin dari nya di sekujur tubuh ku ini. Aura yang begitu hebat semakin dekat semakin dekat .aku rasa dia berjalan menuju kea rah ku.

" Kau manusia lambat yang pernah aku temui...."

Tiba –tiba aku merasakan dingin itu di sekitar tangan ku lebih kuat dari pada yang tadi, setelah aku melihat kearah tangan ku ,dia memengang lengan ku. Mati..., aku pasti mati bahkan aku merasa kaki ku tak dapat bergerak menghindar ,benar-benar kekuatan luar biasa. Dengan cepat dia menarik tangan ku , dan dengan bodoh nya kaki ini mengikuti langkah kaki nya.

" Aku tak mau mengikuti mu..., lepas kan aku "

" Kau mau membawa ku ke mana?"

" Berisik sekali!!! Diam dan ikuti saja "

"Kau mau apakan aku? Kalau kau berani macam-macam dengan ku , aku akan teriak"

Langkah Albert berhenti sejenak dan aku melihat Albert memperhatikan ku lebih detail dari pada sebelum nya. Dasar mesum apa kau tak pernah lihat wanita!!! Terdengar suara tawa dari nya

span s��T@��******************************************************************


next chapter
Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C1
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk