"Terima kasih," ucap Andrea memecah keheningan.
"Untuk?" tanya Azka yang heran.
"Untuk semuanya. Kau lebih paham maksudku," jawab Andrea belum mengalihkan pandangan.
"Tidak gratis," jawaban Azka membuat Andrea mendengus kesal. Belakangan Azka memang selalu pamrih dalam melakukan sesuatu.
Dan tiba-tiba saja sudah ada sesuatu yang kenyal dan basah menyentuh singkat bibir Andrea. Siapa lagi pelakunya? Tapi bukannya menghindar Andrea justru diam saja saat lelaki itu mengulanginya dan melakukan yang lebih. Ia bahkan ikut memejamkan mata dan beradu balasan. Melupakan tempat di mana mereka berada saat ini.
"Apa yang kalian lakukan?" Riko datang dan mengusik Azka yang sedang menikmati waktu berduanya dengan Andrea.
Pagutan keduanya terlepas. Azka melirik sebal lelaki yang pernah dekat dengan gadis yang akan menjadi istrinya itu. Berbeda dengan Andrea yang merasa sangat malu karena tertangkap basah.