Terlepas dari semua itu, Ruby ingin membawa Anton ke London dan memperkenalkannya pada kedua orangtuanya paling telat dua tahun lagi. Terkesan buru-buru memang tapi lelaki muda itu juga sudah banyak yang mengincar untuk dijadikan menantu. Begitu yang Ruby dengar di bisik-bisik saat makan siang di cafetaria.
"Ehem," Anton dan Ruby melihat ke arah deheman halus. Tampak Anton dan Ruby agak malu-malu dan gugup.
"Anda Ruby?" Calista berdiri dan tersenyum ramah menyambut perempuan cantik yang baru kali ini ditemuinya, menurutnya.
"Hai, kamu pasti Calista ya? Pantas saja Darren sangat tergila-gila dengan kamu. Ternyata kamunya cantik dan menggemaskan. Aku saja perempuan suka melihatnya." Jawab Ruby dengan penuh keramahan.
"Hahaha, kamu pintar sekali bicara." Calista dan Ruby terkekeh bersama, diiringi tatapan Anton yang bingung dengan bahasa antara sesama perempuan yang usianya hampir sama itu.
Ruby pun mempersilahkan masuk Calista ke ruangannya.
Halo teman-teman reader, boleh minta tolong sumbang POWER STONE nya 1pc saja setiap hari ke judul novel saya yang baru: SIAP, KOMANDAN! ?
Terima kasih banyak yaa...