Kurang dari dua jam, pesawat mereka sampai di bandara. Jam menunjukkan pukul 3 sore. Calista pun bersikukuh untuk ikut ke rumah sakit menjenguk papi Darren. Mobil yang semula mengarah pulang, kini berbelok menuju rumah sakit yang jaraknya 1 jam lagi dari bandara.
Hera tidak ikut serta kerumah sakit. Mobil terpisah mengantarnya pulang. Dalam perjalanan menuju rumah sakit, Calista tiba-tiba merasakan mual dan pusing. Perempuan hamil itu pun merebahkan tubuhnya ke samping dan tidur meletakkan kepalanya diatas paha Darren. Darren melihat wajah Calista yang pucat pasi. Jari jemarinya mengurut pelan kening dan leher Calista agar membuatnya nyaman. Calista pun tertidur sedikit pulas, lebih baik daripada sebelumnya.
"Kamu tunggu nyonya disini. Saya akan naik sebentar." Darren tidak membangunkan Calista yang sedang pulas tidur di kursi belakang. Si mata hijau tidak tega untuk membangunkannya.