"Giliranmu!"
Bi memutar bulpoin itu dengan semangatnya.
"Her, truth or dare?" tanya Melody dengan semangatnya.
"Dare!" sahut Heri tanpa berpikir.
"Hei! Pilih truth saja! Ada banyak hal yang ingin kutanyakan padamu!" protes Mel.
Heri menggeleng pelan sambil memicingkan matanya.
"Kau pasti akan bertanya tentang sesuatu yang merepotkan. Aku malas menjawabnya!"
Bi terlihat kecewa dengan pilihan Heri.
'Memangnya apa yang ia ingin tanyakan sampai segitu kecewanya?' batin Heri curiga.
"Kau akan menyesal jika memilih dare!" ancam Mel.
"Aku seorang pria sejati kau tahu?! Aku tidak akan menyesali keputusanku!"
"Kalau begitu ... kau harus mencium bibir Paijo sekarang juga!" seru Melody dengan tatapan licik.
"Woi!!!" teriak Heri dan Paijo bersamaan.
Wow. Melody ....
Dia benar-benar luar biasa.
"Kau tidak akan menyesali keputusanmu kan? Lakukan saja!" sloroh Melody sambil tersenyum lebar.
Tiba-tiba saja Paijo bangun dari duduknya dan menatap Heri tajam.