Aku duduk bersandar pada kepala ranjang di kamar Bobby. Beberapa hari ini aku memang menginap di rumahnya karena aku sedang menghindar dari Gepeng yang terus datang mencariku di rumah.
Si pemilik kamar hanya bisa mengalah dan terpaksa pindah ke kamar lain karena kuyakin dia tidak tega mengusirku.
Aku mencoba memejamkan mata. Apakah aku begitu egois karena tidak memberitahu Gepeng mengenai Gita lebih cepat?
Kini ketakutanku telah menjadi kenyataan. Gepeng langsung pergi mencari Gita begitu ia tahu.
Sungguh, ini menyakitkan. Aku baru saja punya pacar dan merasakan bagaimana indahnya memiliki seseorang yang kusayang dan menyayangiku. Mengapa aku harus kehilangan semua itu dalam waktu sesingkat ini?
Dadaku menjadi sesak mengingat Gepeng yang langsung berjalan keluar dari kamarku untuk mencari Gita tempo hari.
"Udah, nggak usah nangis!" seru Bobby yang tengah berdiri di ambang pintu dengan kedua tangan terlipat di dada.
Pria itu lalu berjalan pelan menghampiriku.