*Bambang Pov*
Aku langsung terkekeh pelan begitu melihat tiga buah kotak kado berukuran kecil di atas meja makan.
Tidak lupa juga ketiga manusia konyol yang ada di hadapanku itu.
"Kita nggak bikin pesta karena kita tahu kamu pasti nggak suka!" ucap Putri sambil tersenyum canggung.
"Kado aja udah cukup berlebihan, jangan ada drama pesta lagi!" sahutku sambil meraih salah satu kado.
Dengan enggan aku membuka bungkus kado tersebut dan langsung tercekat melihat isinya.
Aku sangat yakin kado itu adalah pemberian dari Bagus.
Melihat isi kado itu, baik Safia dan Putri langsung memalingkan wajah.
"Gue yakin cepat atau lambat lo akan butuh itu!" ucap Bagus, lalu mengedipkan sebelah matanya.
Aku menghela napas panjang, dan kembali memasukkan alat kontrasepsi itu ke kardus.
"Putri nggak akan mau!"
Segera setelah aku mengatakan itu, Putri langsung batuk.
Gadis yang manis.
Aku pun menarik kembali satu kado, dan membukanya.