Bab 140: Balapan

Sekali lagi aku menoleh ke arah jam yang terletak di atas meja. Benda itu menunjukan bahwa saat ini sudah pukul sebelas malam.

Aku menghembuskan napas berat sambil memegangi perutku yang keroncongan.

Entah mengapa, aku sangat ingin memakan ramen instan yang hangat, dan pedas sekarang. Namun sayangnya, ramen instan di dapur sudah habis, dan ini sudah terlalu malam untuk keluar sendirian mencari minimarket.

Aku terus menimbang untuk pergi atau tidak.

Namun, perutku membuatku berhenti berpikir dan langsung beranjak mengambil jaket, juga dompetku.

Aku sudah memutuskan untuk memberanikan diri keluar dari rumah dan mencari minimarket yang buja 24 jam.

Dan saat aku sudah menemukannya, ramen itu habis. Ini sangat menyebalkan. Aku sudah jauh-jauh kemari.

Aaarrggh aku lapaaar!

Beep!

Sebuah pesan, masuk di handphone-ku.

Dengan cepat aku menggeser layar hp ku untuk melihat pesan yang teman sekelasku kirimkan.