Lu Baek Yeon bukan tipe pecinta keluarga, jadi buat apa dia berusaha mengambil hak asuh Mae Mae? Kalimat itu terbesit dalam pikiran Hyo So. Terlebih dia sampai rela menemui pengacara lawan seperti ini.
"Katakan kenapa Anda ingin sekali merawat Mae Mae."
"Dia imut!" Tawa palsu Lu Baek merekah. Badannya mundur sampai kursi berderit menjauh dari meja. "Dia anakku, tentu aku ingin merawatnya." Tawa garingnya berangsur padam. "Kau tidak memakan ucapanku?"
"Tidak sedikitpun. Jangan meremehkan aku, Tuan Lu Baek. Jika kau jujur, akan kupertimbangkan tawaranmu." Diam - diam Hyo So mengaktifkan mode perekam suara dalam handphone dalam tas lengan di pangkuannya. Dia menaruh tas ke meja.
Lumayan, bisa menjadi alat bukti kelak di pengadilan jika Hyo So terdesak. Tetapi usahanya malah menjadi boomerang.
Sepasang kekasih di meja sebelah bangkit. Sang gadis merebut tas, sementara si pemuda menahan Hyo So supaya tetap duduk di kursinya.