Telah berada lima menit di dalam stadion, Doni dan Ando masih bisa mendengar suara para penonton tepuk tangan sambil teriak-teriak. Mereka sama sekali tak bisa mendengar apa yang para penonton sorakan dan tak ingin mendengarkan juga. Bisa saja beberapa dari dukungan tersebut juga ada hinaan yang diucapkan sangat keras. Doni dan Ando masih merasa lemah mental dan tak ingin goyah serta mengganggu pertandingan nantinya.
Beberapa menit kemudian, para pemain Universitas Harapan juga memasuki lapangan. Para penonton menambahkan volume mereka dan semakin menggema di stadion. Saking kerasnya mereka bersorak, orang-orang yang berada di sekitar stadion pun terdengar walau mereka belum menginjakkan kaki mereka di dalam.