"Yah, lagi pula aku memang tak berniat mengajak kalian. Pasti kalian masih merasa sedih. Memang awalnya aku hanya mengajak Arya, tapi bagaimana dengan kalian?" tanya Fajar menatap para perempuan, lalu menatap Ardian dan Zia.
"Kami ngikut saja. Mau kumpul di kafe biasanya?" tanya Zia seakan ia bisa membaca pikiran Fajar.
Fajar mengangguk dua kali. "Kali ini kalian tak usah mengeluarkan uang. Aku yang akan mentraktir kalian."
Kata traktir adalah sesuatu yang menyenangkan hati para pendengar. Namun untuk saat ini mereka sama sekali tak menunjukkan jika mereka benar-benar senang mendapat traktiran dari Fajar, termasuk Arya.
Arya bersedekap, duduk di sembarang motor sembari menunggu jawaban Ardian dan Zia.
"Giliran kayak gini saja mau traktir. Kemarin-kemarin kemana?" tanya Ardian menanyakan hal yang sebenarnya sangat tak penting.
Bagaimana menurut kalian? Apakah Arya menyimpan rasa pada Salsa?" O_O
Bantu review dan kirim power stone ya, guys. Jangan segan-segan mengirim masukan dan kritik. Thanks ^_^