"Nampaknya kami memang belum bisa mengalahkan kalian. Ah, sialan, aku hampir putus asa." Kapten Universitas Arjuna hampir menjatuhkan linang air mata. Sudah keempat kalinya mereka gagal mengalahkan Universitas Mandara.
"Jangan sedih. Kalian masih punya banyak kesempatan di turnamen berikutnya. Kalian hanya sedang tak beruntung."
"Ya, mungkin adik-adik tingkatku yang akan melanjutkan. Aku sudah semester tujuh dan aku tak bisa menunggu sampai tahun depan. Aku juga punya cita-cita di luar bola basket.
"Hahaha, kau benar juga. Sangat disayangkan padahal kau bermain lebih bagus dari tahun ke tahun."
"Yah, mau bagaimana lagi. Memang kelihatannya aku sangat sial harus bertemu dengan kalian empat tahun dan selalu kalah. Selepas lulus kampus, aku akan menjadi pengusaha dan akan selalu mengingat masa-masa saat aku bermain basket di kampus."
***