"Bagaimana dengan keadaannya Dok?" Anna bertanya cemas.
Dokter yang sudah memeriksa Malik hanya bisa mengembuskan napas besar. Keadaan tuan muda itu sangat baik, tidak ada yang harus dikhawatirkan. Kondisinya malah sangat sehat.
"Aku sedikit demam, Sayang," Malik yang menjawab. Tatapannya tajam saat menatap dokter tersebut. Seakan mengatakan bahwa dokter itu tidak boleh mengatakan yang sejujurnya.
"Benarkah, Dok?" Anna memeriksa dahi suaminya, sedikit panas, tetapi menurutnya itu suhu normal.
"Ah, kepalaku sedikit pusing juga," kata Malik mendramatisir.
Malik begitu menikmati kekhawatiran Anna, ia memang sangat merindukan diperhatikan seperti ini.
"I-iya, Nona," Dokter itu berbohong, setelahnya membuat catatan resep, menyerahkannya pada salah satu anak buah Malik.
"Harusnya kau bilang kalau kau sedang tidak enak badan Malik," Anna merasa ini semua karena salahnya. Jika Malik tak fokus dengan dirinya, mungkin kesehatan suaminya tidak akan terganggu seperti ini.