"Kita di mana?" Tatapan Anna mengedar, di depannya ada satu bangunan tua yang berdiri kokoh. Lumut-lumut hijau tampak menutupi sebagian tembok, bangunan itu tampak tak terawat. Namun dari jendela kusam itu terlihat masih ada cahaya yang berpendar.
"Ini tempatku, Anna." Hide berjalan, ia mengetuk pintu pelan.
Beberapa menit kemudian, suara pintu itu terbuka. Seorang wanita paruh baya menyembulkan kepalanya. Netranya membulat lebar setelah melihat siapa sosok yang mengetuk pintunya malam-malam.
"Hide?" Wanita itu menyipitkan mata, seolah ragu dengan penglihatannya. Ia bahkan mengenakan kacamata agar semakin melihat pria itu dengan jelas.
Wanita itu menatap Anna, tatapannya menyelidik.
"Maaf mengganggumu malam-malam begini," Hide melangkah masuk, ia memegang lengan Anna.
Wanita itu seolah paham, ia menatap sekitar, kemudian menutup pintunya perlahan.
"Aku ingin kau menjaganya untuk beberapa waktu, Delilah," kata Hide.