Rendra menjemput rombongan kami di bandara. Dia terkejut karena tak akan menyangka sebanyak ini.
"Maaf Ren, merepotkanmu! tapi ini kebetulan mereka sedang berkunjung kemari !" kataku, dan mengatakan biar sisanya aku jelaskan di sekolah sihir. Dia mengangguk mengerti dan sambil di perkenalkan kepada yang lain.
"Mereka, semua sudah berkumpul kan ?" tanyaku. Di dalam bis.
"Iya mba !" katanya sedikit gugup. Dalam rombongan terlihat Halimah dan Farohh juga, kami pun memakai jalan pintas yang tanpa di sadari oleh sopir bis, dia heran kok, cepet banget sampainya,
Setelah sampai kami langsung menuju ke sekolah sihir. Semua rombonganku terkejut melihat kota sihir yang ada di negeri sendiri.