"Kamu mau pulang atau bagaimana? Kenapa kamu membuat saya menunggu seperti ini?" ucap Alifah yang sudah seperti orang gila karena berbicara dengan dirinya sendiri sambil menatap wajah Alif yang terpampang jelas di layar ponselnya.
"Eh, lagian kenapa juga saya menunggunya pulang? Dia mau pulang atau tidak kenapa saya harus gelisah seperti ini?"
Meski pun dia berpikiran seperti itu, Alifah tetap mondar-mandir menunggu Alif sambil menggigit-gigit kukunya. Kebiasaan yang tidak patut di contoh.
"Telepon tidak ya?" tanyanya kebingungan. Setiap kali dia ingin menekat tombol panggilan, selalu saja di urungkannya dengan berbagai alasan.
"Kalau saya telepon, belum tentu dia mau mengangkatnya kan? Nanti dia besar kepala lagi, dan setelah dia pulang bisa saja kan dia mengejek saya lagi." Ucapnya pada diri sendiri dengan prasangka buruk yang menguasai kepalanya, padahal kan belum tentu apa yang ada dalam pikirannya itu benar.