Unduh Aplikasi
100% Aku,Kamu Dan Dirinya / Chapter 5: bab 5 Waktu yang membuatku merindukanmu

Bab 5: bab 5 Waktu yang membuatku merindukanmu

         Pagi hari, Keluarga tuan Eza sarapan bersama. Langit sudah pulang dari rumah sakit, ia mendekat pada yang lain.

"Langit, ayo sarapan. Besok kamu akan ke Kanada." Ucap tuan Eza

Nara terkejut mendengar itu, ia menatap Langit yang masih berdiri.

"Apa maksud paman?" Tanya Nara

"Langit akan belajar di luar negri untuk beberapa tahun. Langit, duduk!" Ucap tuan Eza

"Aku langsung berangkat sekolah, sarapan nanti di sekolah." Ucap Langit

"Baiklah. Hati-hati!" Ucap Nyonya Rahma

Langit tersenyum, ia mencium tangan ayah dan ibunya lalu berangkat ke sekolah.

Langit dalam perjalanan menuju sekolah, Di jalan yang sepi dua pria mencegat Langit. Langit berhenti lalu melepaskan helmnya, menatap kedua pria itu.

"Siapa kalian?" Tanya Langit

" Kamu harus ikut kami berdua!" Ucap seorang pria yang memakai jaket bernama Chris

"Tidak bisa, aku harus ke sekolah. Katakan saja disini!" Ucap Langit

"Ini soal jati diri aslimu." Ucap pria satunya bernama Liam.

Langit diam menatap kedua pria itu.

     Beberapa saat,Langit berada di sebuah hutan yang tak asing baginya.

Ya, hutan saat dirinya terdampar karna kecelakaan motor itu.

"Kenapa kalian membawaku kesini?" Tanya Langit

Dua pria itu diam lalu keduanya berubah menjadi serigala, Langit melihat itu sangat terkejut.

"K,kalian bukan manusia. Kalian siluman?" Tanya Langit terbata-bata karna takut.

Keduanya berubah menjadi manusia kembali.

"Akan aku kenalkan siapa kami dan siapa kamu. Aku adalah Chris dan dia sahabatku, Liam." Ucap Chris

"Aku berbeda dengan kalian." Ucap Langit berusaha membantah ucapan Chris.

"Kamu memiliki kekuatan yang tidak di miliki manusia biasa, kamu adalah raja serigala." Ucap Liam

Langit ingat saat kekuatannya keluar, ia jatuh lemas tak percaya dengan yang ia ketahui sekarang.

Liam jalan mendekat pada Langit yang diam tertegun masih tak percaya.

"Kita berdua akan membantu kamu adaptasi dengan kekuatan dalam diri kamu. Jangan takut!" Ucap Liam

Langit menatap Liam yang serius .

"Aku adalah serigala. Aku tidak ingin menerimanya namun tak ada cara untuk lepas dari takdir ini." Suara Langit.

Waktu sudah siang, Langit pulang sekolah. Ia berada di parkiran motor, langkahnya terhenti saat ia melihat Nara yang berdiri dekat motornya. Langit melangkah mendekat pada Nara.

"Ayo kita jalan-jalan! Kita berdua." Ajak Nara dengan sikap biasa.

Langit menatap Nara yang tersenyum padanya.

Tak lama, mereka berdua duduk di bangku taman yang indah dan ramai.

"Aku tahu kamu marah sama aku. Jujur, aku belum yakin dengan perasaanku pada kak Lintang. Langit, aku tidak mau kamu membenciku dan aku tidak suka sikap kamu seperti ini karna itu dengarkan aku kali ini. Aku akan menunggu kamu disini." Ucap Nara serius.

Langit menatap Nara yang sejak tadi tidak ia tatap.

"Belajarlah dengan rajin dan giat lalu setelah itu pulanglah. Aku akan menunggu kamu disini karna aku, menyukai kamu." Ucap Nara

Tatapan Langit begitu dalam dan hangat,Ia menarik Nara lalu memeluknya cukup erat.

"Aku akan cepat kembali. berjanjilah, kamu akan menungguku disini! Jangan bersama orang lain karna kamu hanya untuk aku, Nara. Hanya untuk aku." Ucap Langit

"Aku akan menunggu kamu berapa lama pun. Sepuluh, dua puluh tahun pun akan aku tunggu. Aku yakin aku bisa bahagia hanya bersama dengan kamu." Ucap Nara tersenyum

Langit tersenyum bahagia mendengar ucapan Nara.

        Hari sudah malam, Nara seorang diri di taman rumah. Ia ingat saat Langit memberinya kejutan untuk membuah dirinya berhenti bersedih.

Seseorang mendekat pada Nara lalu memeluknya dari belakang, orang itu adalah Lintang.

"Apa yang kamu katakan pada Langit?" Tanya Lintang

"Hanya kata yang membuat dirinya tidak marah lagi." Ucap Nara

"Perasaan kamu itu masih untuk Langit,kan? Kamu belum yakin tentang perasaan kamu untuk aku." Ucap Lintang

"Iya, aku tidak tahu perasaanku untuk siapa." Ucap Nara

"Jangan khawatir!aku akan membuat kamu yakin perasaan kamu buat aku bukan untuk orang lain." Ucap Lintang

Nara hanya diam, Lintang pergi dari sana.

Langit berada di kamarnya sedang memasukkan pakaian kedalam koper. Nyonya Rahma masuk lalu membantu Langit memilih pakaian yang akan ia bawa. Langit memeluk ibunya penuh kasih sayang dari belakang.

"Kita akan berpisah beberapa tahun,mah. Aku pasti akan sangat merindukan mamah. Mah, jangan lupakan aku ya!" Ucap Langit

"Tidak ada seorang ibu yang melupakan anaknya." Ucap Nyonya Rahma. Matanya berlinang air mata karna ia tak bisa berpisah dengan Langit.

"Aku sangat suka wangi mamah." Ucap Langit

Nyonya Rahma memegang tangan Langit yang memeluknya.

Paginya, Langit sudah siap untuk berangkat ke bandara. Ia memeluk semua anggota keluarga.

"Jangan lupa hubungi mamah jika sudah sampai sana!" Ucap nyonya Rahma

"Iya, mamah tenang aja." Ucap Langit tersenyum

Langit berada di hadapan Nara, keduanya saling menatap dalam.

"Hati-hati dan fokuslah belajar!" Ucap Nara

"Aku berangkat, jaga diri baik-baik! Aku akan cepat kembali dan bersama denganmu." Ucap Langit

Langit tersenyum,ia lalu berangkat menuju bandara.

"Takdir sang raja serigala akan terulang kembali. Takdir yang akan mengajarkan tentang cinta, pertemanan, perpisahan dan penghianat. Takdir yang tak dapat di hindari ataupun di tolak."suara pak tua.

Tiga tahun kemudian

Nara sedang duduk sambil melihat laptopnya yang ada di atas meja, ia membaca email dari Langit.

"Aku sudah sangat ingin pulang, sekarang aku sangat merindukanmu. Nara, kamu baik-baik saja kan?" Isi email

"Dia masih saja mengkhawatirkan diriku." Ucap Nara sendri

Nara tersenyum lalu menutup laptopnya.

Di Kanada, Langit berada di sebuah cafe yang besar dan ramai. Di hadapannya duduk dua pria yaitu Chris dan Liam.

"Kenapa kamu begitu mencintai dia?" Tanya Liam

"Dia wanita pertama yang membuat hatiku berdebar dan wanita pertama yang baik, menjaga dan mengkhawatirkan diriku. Karna itu aku suka." Ucap Langit

"Itu bukan cinta. Itu hanya rasa kagum dan sayang pada orang yang menjagamu. Itu bukan cinta." Ucap Chris

"Kalian tidak tahu apapun tentang perasaanku, jadi diam lah!" Ucap Langit

"Kupu-kupu akan selalu kembali pada bunga yang menunggu dan yang di takdir kannya ." Ucap Liam menatap Langit

Langit hanya diam, ia menatap kelaut cafe.

Di sebuah taman, seorang wanita berambut panjang dengan senyuman yang indah, berlarian Diantara bunga dan kupu-kupu yang terbang.

Ia terlihat begitu bahagia, wajahnya tak terlihat jelas karna kupu-kupu yang terbang begitu banyak .

Wanita itu terus lari ,ia menghentikan langkah kakinya dan kupu-kupu yang terbang semakin banyak. Perlahan wanita itu membalik dan tersenyum, ia adalah Kirania.


next chapter
Load failed, please RETRY

Bab baru akan segera rilis Tulis ulasan

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C5
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk