Malam semakin larut semakin menenggelamkan sejoli ke dalam keintiman berbalut kehangatan. Louis semakin menenggelamkan kepalanya ke dalam ceruk leher. Sementara itu, jemari lentik tampak mengusap rambut tebal dengan penuh kelembutan.
"Sayang ... "
"Hm, ada apa, sayang?" Mengecup puncak kepala Louis.
"Sayang, merasa capek ga?"
Amira tampak menyipitkan matanya hingga keningnya berkerut. "Capek kenapa, sayang?"
Louis langsung beranjak dari ceruk leher. Ditatapnya istri tercinta dengan tatapan sayu seolah menyirat gairah yang sangat besar.
Seolah paham dengan yang diinginkan oleh suami tercinta. Jemari lentik terulur merangkum rahang kekar, membawanya semakin mendekat kemudian mengecup singkat kening.
Setelahnya, mendorong dada bidang hingga tidur telentang. Bersamaan dengan itu menyandarkan kepalanya ke dalam lengan kekar sembari memeluk erat.
Hai, guys!! Terima kasih ya masih setia menunggu kelanjutan dari cerita Amira. Dukung selalu dengan memberikan power stone atau komentar supaya cerita ini lebih baik lagi. Terima kasih. Peluk cium for all my readers. HAPPY READING !!