Unduh Aplikasi
23.71% Aku Adalah Hujan / Chapter 46: Part 46 - Kekawatiran yang Memuncak

Bab 46: Part 46 - Kekawatiran yang Memuncak

"Ndak... ndak lucu. Ibu juga setuju aja, kok. Itu terserah kalian. Kalian sudah dewasa. Pasti bisa memilah sendiri mana yang terbaiknya," ucap Ibunya Ayya.

"Tuh, Sa."

Aksa tersenyum. Ia melihat jam tangannya.

"Bu, Maaf, Aksa ndak bisa lama-lama. Mau pamit dulu. Kasian Ibu sendirian di rumah. Ndakpapa?"

"Ouh... ya, Nak. Hati-hati, ya. Terima kasih sudah repot-repot mau nemenin Ayya."

"Iya, Bu. Sama-sama."

Aksa berjalan keluar. Ayya menemaninya sampai ujung pintu. Beradu senyum. Menitipkan rindu dan kasih tiada jemu.

"Sampai jumpa besok," ucap Aksa.

"Terima kasih, Sa."

"Sama-sama My Orange."

"Ish... masih aja."

"Hati-hati, My Rain."

Sebab apa seseorang mampu merindu tanpa tahu apa yang dirindu? Sebab apa seseorang mampu melakukan apapun untuk orang yang dikasihi, meski perihal esok juga tak tahu?


next chapter
Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C46
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk