Arion menghela napas dalam, kata-kata yang ia dengar membuat hatinya kembali cemas, Harini adalah wanita yang memiliki hati malaikat, rasa tidak tega membuatnya selalu dalam dilema.
"Sayang, dengar bukankah Mama tidak mengizinkan siapapun menyebut namanya di rumah? lalu bagaimana caranya kamu membawa pulang Arista? mempertemukan Arista sama Mama? apa nanti tidak menimbulkan masalah lagi? bukankah seharusnya kamu ingat bagaimana kesalahan Arista yang tidak bisa dimaafkan? dan kamu yakin jika dengan cara kamu membebaskan Arista dia tidak akan mengulangi kesalahannya lagi dan yang aku takutkan Arista semakin nekat untuk menyakitimu kamu harus ingat saat ini kamu sedang mengandung, aku tidak menyetujui permintaanmu, jangan mengusulkan apapun karena aku orang pertama yang menentangnya." kata Arion tidak terbantahkan.
"Tapi sayang, Arista adalah.."