"Aku tidak salah lihat. Pakaian yang dipakai Qingyuan adalah milik Yundong." Dong Xiulan berbicara dengan suaminya, Zeng Hu. "Kamu pikir mereka berdua…"
Sebelum ia sempat menyelesaikan kalimatnya, Zeng Hu memotongnya. "Jangan bicara sembarangan. Ini sama sekali tidak berdasar."
"Ah, aku hanya khawatir tentang kedua anak itu." Dong Xiulan mendesah pelan. "Untuk Qingyuan sih tidak masalah. Dia seorang yang kesepian, tidak ada yang peduli apakah dia punya istri atau tidak. Dia juga tidak peduli. Dia hampir berusia 20 tahun. Jika dia terlambat lebih lama lagi, dia akan menjadi bujangan tua di desa."
Dong Xiulan memberi Zeng Hu sebutir nasi. "Bagaimana dengan Yundong? Walaupun dia punya ayah, ibu, dan keluarga, ayahnya hilang, dan ibunya tidak mengerti hal-hal ini. Yundong harus merawat dirinya sendiri. Dia juga harus mencari ayahnya. Sekarang, dia fokus untuk mendapatkan lebih banyak uang. Bagaimana menurutmu keluarganya akan mengurus pernikahannya di masa depan?"