Unduh Aplikasi
32.35% Kisah Couple yang Cocok / Chapter 11: Chapter 11 Tato Mawar Berduri

Bab 11: Chapter 11 Tato Mawar Berduri

(Tokyo, 2 Desember)

"(Dalam hal ini, memang nya siapa yang peduli, siapa yang mau menyelamatkan ku, tak ada sama sekali.... Mereka hanya sekedar membela ku dan tak berani ikut terluka... Mau bagaimana lagi, aku mati pun juga tak bisa karena aku hanya bisa mati di tangan seseorang yang paling baik di hidup ku, sayang nya itu tak ada...)"

Lex Luthor terbangun di ranjang rumah sakit.

"(Kupikir aku akan mati, tapi kupikir lagi, aku melihat wajah seorang pahlawan yang menyelamatkan ku memakai masker,)" ia memegang kepala nya lalu kebetulan melihat ke samping dan rupanya ada Alandra duduk memegang tangan nya sepanjang malam, dan saat ini Alandra juga tertidur dengan posisi duduk dan wajah yang menunduk. Lex Luthor perlahan bangun.

"(Bagaimana dia bisa tidur dengan posisi itu, apa dia yang mengantarku kemari?)" dia terdiam menatap Alandra. Perlahan Alandra juga bangun dan melihat. "Lex Luthor...! Kau sudah bangun, haruskah aku memanggil perawat?" dia berdiri dengan wajah yang terkejut melihat Lex Luthor bangun.

"Tak perlu, jangan buang waktu, aku baik baik saja sekarang?" kata Lex Luthor membuat Alandra terdiam.

Lex Luthor lalu menatap nya, ia melihat di kepala Alandra ada perban melingkar, lalu tangan nya juga banyak terperban. Dia terluka.

". . . Kau terluka?" Lex Luthor menatap.

"Ini.... Hanya luka kecil, nanti juga akan hilang," Alandra membalas dengan menyembunyikan sesuatu.

"(Aku tak tahu apa yang dia bicarakan... Dia benar benar sungguh terluka hanya karena menyelamatkan ku....)" Lex Luthor terdiam.

"Bagaimana dengan mu? Kau baik baik saja, kau merasa sakit pada perut mu?" Alandra menatap dekat dengan khawatir.

Lex Luthor terdiam sebentar, dia memegang perut nya sendiri. "(Peluru itu, pastinya hampir menembus perut ku... Sebelum nya, aku harus bertanya, kenapa kau ada di sini?)" tanya Lex Luthor.

"Sebenarnya.... Aku hanya kebetulan melihatmu dalam bahaya, jadi aku menolong mu dan membawa mu ke rumah sakit. Dokter bilang, mereka harus melakukan pencabutan dan dalam kondisi medis jantung, kau hampir mati... Tapi aku terkesan kau bisa bangun sekarang," balas Alandra dengan nada khawatirnya.

"Begitu kah... Kalau begitu aku memang harus berterima kasih padamu," tatap Lex Luthor.

Alandra hanya terdiam, dia sedikit melihat bahu Lex Luthor. Rupanya Lex Luthor punya tato di bahunya, tato itu terukir mawar berduri berwarna hitam putih di sana.

Bentuk nya di atas pundak nya sehingga ketika memakai baju nya, ia tak terlihat seperti punya tato dan di bawah Tato mawar itu ada ukiran hitam bertuliskan. 'Luthor'

"(Saat pertama kali melihat tato itu, rasanya aku ingin sekali menyentuhnya, tapi aku benar benar tak bisa,)" Alandra menjadi terdiam membuat Lex Luthor bingung.

Sebelumnya, di malam hari itu, seorang perawat meletakan perban terakhir di pipi Alandra. "Baiklah, sudah selesai, sebaiknya kamu istirahat dulu...." tatap nya pada Alandra yang duduk di samping ranjang membuka masker nya, di wajahnya hanya ada luka di pipi nya saja.

"Aku harus mengetahui kondisi gadis yang aku bawa kemari," tatap Alandra.

"Dia... Dia sedang menjalani operasi pengambilan peluru di perut nya, berdoa saja dia tak apa apa... Jika dia sudah selesai di operasi, aku akan memberitahu mu, kamu harus istirahat...." kata Perawat itu, lalu dia berjalan pergi membawa barang barang nya.

Tak lama kemudian, perawat itu masuk ke ruangan Alandra yang masih duduk di samping ranjang menatap ponselnya sambil mengetik dengan satu tangan nya.

"Tuan Alandra," panggilnya membuat Alandra menoleh.

"Dia sudah bisa dilihat," tambah nya, seketika Alandra berdiri dan langsung berjalan, dia yang tanpa mengatakan apapun langsung melewati perawat itu membuat nya terdiam.

Dia masuk ke ruangan dimana Lex Luthor ada, ketika masuk, dia langsung melihat Lex Luthor terbaring di ranjang rumah sakit.

Awalnya dia terdiam sebentar lalu berjalan mendekat, melihat Lex Luthor yang rupanya tidak memakai baju, dia hanya memakai penutup dada sehingga leher hingga bahu nya terlihat.

Di saat itu juga, Alandra melihat tato itu, tato mawar berduri berwarna hitam putih.

"Dia punya tato?" Alandra menatap baru sadar. "(Kupikir hanya aku yang punya....)" dia mendekatkan tangan nya akan memegang bahu Lex Luthor itu, dia menurunkan selimut yang menutupi sebagian tato itu dan seketika melihat nama ukuran yang bertuliskan. "Luthor..." Alandra terdiam bingung, lalu dia menarik kursi perlahan dan duduk di sana memegang tangan Lex Luthor dan menunggu nya bangun. "(Tak peduli kau terluka, tak peduli kau tidak memperhatikan ku dan tak peduli jika kau harus tahu siapa aku, aku tetap akan menganggap mu sebagai sesuatu yang harus aku masukan salam persetujuan takdir... Aku ingin di samping mu dan melindungi mu selalu, aku tak berani mengatakan siapa aku padamu, jika aku mengatakan nya, kau mungkin akan menolak nya.... Jadi biarkan kau melihat ku begini saja...)" begitulah bagaimana Alandra bisa ada di samping Lex Luthor ketika dia bangun.

--

"Aku... Akan pergi... Istirahatlah sebentar," tatap Alandra.

". . .Tidak kah kau mau menungguku di sini?" tanya Lex Luthor.

Seketika pandangan Alandra menjadi lurus tak percaya ketika mendengar Lex Luthor mengatakan itu tadi.

"Apa... Yang harus kulakukan untukmu?" Alandra membungkuk mendekat lalu Lex Luthor memegang dagu Alandra.

"Kau yang pertama melihatku telanjang begini hanya menggunakan perban saja bukan, tidak kah kau tertarik mendekatiku?" dia melirik dengan rayuan. Lex Luthor memang hanya tertutup perban di dada dan perutnya saja.

Tapi ia tidak membuat Alandra terpincut, dia memegang leher belakang Lex Luthor dan membaringkanya, lalu menyelimuti kembali Lex Luthor dan duduk di samping nya.

"Huh?" Lex Luthor menjadi bingung, dia kira Alandra akan melecehkanya tapi rupanya Alandra membuatnya harus beristirahat lagi.

"Apa yang kau lakukan?!" tatap nya dengan kesal.

"Aku tak bisa memaksa gadis yang sakit," kata Alandra, seketika itu membuat Lex Luthor kembali terdiam. "Apa maksudnya.... Aku ini tidak sakit... Aku ini tidak sakit... "

". . . Kalau begitu, apa ini tidak sakit?" Alandra memegang perut Lex Luthor seketika Lex Luthor terkejut menahan tangan Alandra.

"Ini sakit sialan..." dia gemetar kesakitan.

"Aku sudah bilang padamu," kata Alandra.

"Kalau begitu pergilah saja, aku tidak butuh di temani," tatap Lex Luthor dengan kesal.

"Kalau begitu, aku tak bisa meninggalkanmu," kata Alandra.

Mendengar itu Lex Luthor kembali terkejut. "Kalimat apa itu tadi..... Sangat asing untuk ku," dia mengingat sesuatu. Mengingat perkataan orang lain dalam ruangan yang gelap.

"(Jadilah orang yang sendirian, aku akan meninggalkanmu.... Aku pergi, jaga dirimu sendiri,)" Itu adalah kata yang ia pikirkan.

"Selama ini.... Aku hanya mendengar satu kalimat itu saja... Apa arti dari kalimat itu?" Lex Luthor bangun dan memegang sekaligus meremas kerah baju Alandra.

"Kau..." tatap nya dengan tatapan lurus membuat Alandra terdiam bingung.

"Kau.... Bisa kau katakan sesuatu lagi padaku," kata Lex Luthor.

Tapi Alandra terdiam. "Aku, akan menemani mu..." tatapnya dengan serius.

Seketika mata Lex Luthor berkaca membuat Alandra terkejut melihat itu. "Apa yang terjadi, kau baik baik saja?" dia memegang kedua bahu Lex Luthor dengan panik.

"Selama ini, tak ada yang mengatakan hal itu padaku bahkan orang yang aku kenal sama sekali... Kenapa dia mau menemani ku... Sebaiknya aku bertanya... Kenapa kau tidak menyerah saja..." tatapnya membuat Alandra kembali terdiam.

". . . Kenapa kau menyelamatkan ku saat itu... Aku benar benar kecewa tidak melihat bagaimana cara mu bertarung... Kau mengorbankan diri mu hanya untuk menyelamatkan ku."

"Lex Luthor... Jangan salah berpikir... Aku melakukan itu karena aku benar benar mampu bertarung dengan mereka, tak peduli kau melihat ku atau tidak, tapi yang paling membuat ku senang, kau selamat dan aku tepat waktu membawa mu kemari... Jika aku terlambat sedikit saja... Aku tak akan memaafkan diri ku, lagipula saat itu, hanya suatu kebetulan karena aku ke dermaga hanya untuk menunggu suatu kebetulan bertemu dengan mu..." kata Alandra.

". . . Jadi.... Itu hanya suatu kebetulan, tapi padahal kau ingin bertemu dengan ku..."

"Ya... Mungkin bisa dikatakan begitu...."

"Kenapa kau begitu baik?" Lex Luthor mengatakan itu dengan tatapan serius bercampur kesal.

Alandra kemudian terdiam sebentar. "Kau berkata padaku, jika aku berhasil menyelamatkan mu dalam keadaan mendesak.... Kau mau mengakui ku?" tatap nya.

". . . Haha..... Kau benar benar lelaki yang begitu polos.... Jadi kau berusaha untuk menggunakan insting mu itu huh? Kau tahu, kau sudah terlalu baik untuk ku," tatap Lex Luthor.

"(Ini pertama kali aku mendengarnya, mendengar dari bibir nya sendiri bahwa dia mengatakan ku baik.... Kenapa tidak dari dulu kau mengatakan nya?) Kalau begitu, apa aku bisa bertanya sesuatu padamu?" Alandra menatap.

"Bertanya apa?"

"Siapa kau... Lex Luthor?" tatap Alandra.

Membuat Lex Luthor terdiam dan tiba tiba ia tersenyum dan tertawa kecil. "Ha.... Hahah memangnya siapa kau... Mau tahu siapa aku?"

". . . Aku hanya ingin tahu... Agar aku bisa lebih mengerti kan kau," Alandra menatap lalu Lex Luthor terdiam mengalihkan pandangan.

". . . Baiklah, terserah kamu... Ayahku... Luthor... Dia adalah ketua organisasi sindikat kriminal yakuza. Dia juga seorang mafia tinggi, dengan kekerasan dan kekejaman bisa di pegang oleh tangannya saja. Dia memiliki hal yang sama sepertiku. Rambut miliknya putih karena dia memang gen Luthor.

Dia memutuskan menikah dengan seorang wanita terpilih yang sangat dia cintai. Tapi dia terbunuh ketika bertarung tanpa persiapan dengan musuh yang lain. Karena wanita miliknya mati setelah aku di lahirkan. Sebelum ayahku mati, dia yang merawatku... Tapi aku sama sekali tak merasakan apapun darinya, dia hanya tidak peduli dan hanya peduli pada yang dia lakukan untuk dunia luar.

Aku hanya merasa menjadi penyebab terbunuhnya wanita nya. Dia selalu mengatakan dia akan meninggalkanku setiap pagi dan akan pulang di saat malam aku tidur," kata Lex Luthor.

"(Apa dia.... Kesepian.... Hanya karena tak mendapatkan sesuatu dari orang terdekatnya,)" Alandra terdiam berpikir lalu dia memegang tangan Lex Luthor. Saat Lex Luthor menoleh dia terdiam karena Alandra mencium keningnya pada posisi masker Alandra terbuka.

Hal itu membuat pandangan Lex Luthor menjadi lurus dan tak percaya.


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C11
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk