Si Cheng merasa sedikit tidak sabar saat mendengar pertanyaan ayahnya. Dia membuat alasan dan menjawab dengan tidak serius, "Maksudnya itu apa adanya. Saya punya rencana sendiri. Jangan khawatir."
Ketika Ayah Si melihat Si Cheng seperti ini, dia memukul meja dengan marah. "Saya menyerahkan perusahaan kepada kamu, tapi sekarang keadaannya berantakan seperti ini. Bagaimana saya bisa tenang?! Sekarang, kamu hanya perlu melakukan dua hal. Pertama, bercerai. Kedua, dapatkan hak asuh anak!
Ketika Si Cheng mendengar nada perintah ayahnya, wajahnya menjadi dingin. Dia menatap lurus ke Ayah Si dan menjawab, "Ayah, saya bukan berumur delapan tahun lagi. Saya sudah 28 tahun. Saya tahu apa yang saya lakukan! Tolong hormati ide-ide saya!"
Melihat bahwa ayah dan anak itu berdebat lagi hanya setelah beberapa kata, Ibu Si segera berdiri di antara mereka. "Kamu dan ayahmu tidak bisa menyelesaikan masalah ini! Si Cheng, dengarkan pengaturan ayahmu. Kami melakukan ini demi kebaikanmu."