"Bibi, bagaimana saya bisa menerima ini..." Xing Linlin ketakutan saat ia menoleh ke Xing Shu.
Xing Shu duduk dengan tenang di sofa. "Sudah sangat malam. Kamu sebaiknya pulang dulu."
Wajah Xing Linlin memucat saat ia menggigit bibirnya dengan cara yang menyedihkan. "Xing Shu, kamu masih marah sama aku. Aku akan menelepon Xingyang sekarang dan meminta dia untuk tidak peduli dengan aku lagi." Jarinya gemetar saat ia menekan nomor telepon.
Wu Minxia mengerutkan kening dengan tidak setuju. "Xing Shu, kamu dan Linlin tumbuh bersama di panti asuhan yang sama. Kalian sudah kenal bertahun-tahun. Apa kamu tidak mengenalnya? Linlin selalu memiliki badan yang lemah. Jangan bicara padanya seperti itu—kamu akan membuatnya takut."
Xing Shu dan Xing Linlin tumbuh di panti asuhan yang sama. Mereka berdua dekat seperti saudara perempuan. Di ulang tahun Xing Shu yang ke-7, Xing Linlin—yang dua tahun lebih muda darinya—entah bagaimana mendapatkan uang untuk membeli sebuah kue kecil untuk Xing Shu. Kue itu terbuat dari butter cream termurah, dan sebagiannya bahkan tumpah saat dia membawanya. Saat itu, mereka berdua menangis saat melihat kue itu dan berharap—mereka akan membeli banyak kue dan merayakan setiap ulang tahun dengan serius saat mereka memiliki uang di masa depan.
Saat keluarga Xing menemukannya di usia 10 tahun, Xing Shu memohon mereka untuk membawa Xing Linlin juga. Mereka bahkan masuk sekolah bersama-sama. Meskipun mereka tidak satu kelas, mereka tetap tidak terpisahkan. Akan tetapi... kepolosan hanya bersemi dalam kemiskinan. Setelah mencicipi kehidupan yang baik, Xing Linlin berubah menjadi seseorang yang sama sekali berbeda.
"Bibi..." Wajah Xing Linlin penuh dengan perasaan bersalah dan dia hendak menangis.
Saat Xing Shu teringat tentang kondom bekas di mobil Cheng Xingyang dan lipstik yang Xing Linlin dengan sengaja meninggalkannya, dia tanpa sengaja melontarkan, "Ibu, karena kamu sangat menyukai Xing Linlin, kenapa kau tidak sekalian akui dia sebagai anakmu sendiri?"
Xing Shu mengatakan itu karena marah, tetapi Wu Minxia mulai mempertimbangkannya dengan serius. Xing Shu merasakan tusukan kehinaan yang belum pernah dirasakan sebelumnya pada saat itu. Kukunya menancap ke dalam telapak tangannya. Bagaimana bisa dia lupa bahwa orang yang paling disukai di rumah ini bukan dirinya, tetapi Xing Linlin? Bahkan para pelayan di rumah merasa bangga saat mereka berbicara tentang Xing Linlin. Xing Shu sendiri dulu akrab dengannya sebelum dia mengetahui hubungan asmara Xing Linlin dengan Cheng Xingyang. Xing Linlin licik dan ahli dalam memperdaya orang dengan kelemahan pura-puranya.
"Aku akan memberimu tiga hari untuk pindah dari vila itu." Xing Shu menggertakkan giginya hingga mulutnya terasa penuh dengan rasa darah. Dia tidak diragukan lagi menjadi bahan tertawaan dunia. Dia selalu merasa bahwa dia berhutang pada orang tuanya karena memohon mereka untuk menerima Xing Linlin. Karena itu, dia bekerja keras dan melakukan yang terbaik dalam segala hal. Namun semua penghargaan dan piala yang dia terima tidak ada artinya dibandingkan dengan kata-kata manis Xing Linlin. Pada akhirnya, Xing Shu—putri biologis—dikesampingkan.
Ketika Xing Linlin mendengar kata-kata Xing Shu, dia mencibir dalam hati. Vila itu diberikan kepadanya oleh Cheng Xingyang. Hak apa yang dimiliki Xing Shu untuk membuatnya pindah? Namun—tidak peduli seberapa sombong rasa dalam hatinya—dia masih mempertunjukkan dirinya untuk terlihat menderita. "Xing Shu, jangan marah. Aku akan mendengarkanmu."
Tanpa menyadari hal-hal tersebut, Wu Minxia memeluk Xing Linlin dan menghiburnya. Sekaligus ia menegur Xing Shu, "Xing Shu, apa yang salah denganmu hari ini? Mengapa kamu memperlakukan Linlin seperti ini?"
Xing Linlin berkata, "Bibi, ini semua salahku. Aku tidak punya tempat tinggal sebelumnya, jadi aku tinggal di vila Xingyang di pinggiran kota untuk dua hari. Xing Shu mungkin salah paham."
Wu Minxia menatap Xing Shu dengan kekecewaan. "Xingyang punya begitu banyak properti. Tidak masalah meminjamkan sebuah vila kepada Linlin. Dia memperlakukan temanmu dengan baik sama seperti memperlakukan kamu dengan baik. Bukankah begitu?"
"Ibu," Xing Shu berkata dengan dingin, "Karena Cheng Xingyang memperlakukan Xing Linlin dengan sangat baik, kenapa kamu tidak biarkan mereka berdua menikah saja?"
"Kamu!" Wu Minxia gemetar karena marah. "Xing Shu, mengapa kamu semakin tidak sopan?!"
Hati Xing Shu sakit. Dia telah menurut selama bertahun-tahun, tetapi keluarga Xing menjadi semakin ketat terhadapnya dan tidak mengizinkan dia membuat kesalahan apapun. Di sisi lain, Xing Linlin—yang selalu canggung dan memiliki nilai terburuk—dimanja oleh mereka. Mereka merasa bahwa dia adalah gadis yang polos dan tanpa daya yang perlu dilindungi.
Xing Shu berkata, "Ya, aku tidak sopan. Kenapa kamu tidak tanya pada Xing Linlin apa yang telah dia lakukan? Tanyakan padanya juga, berapa kali dia telah tidur dengan Cheng Xingyang?!"
Wu Minxia langsung memberinya tamparan. Xing Shu terdiam—dia sama sekali tidak menduga ini.
Xing Shu menyentuh pipinya yang terasa panas. Bukan hanya wajahnya yang sakit, tapi hatinya juga sakit. Rasanya begitu menyakitkan sehingga seluruh tubuhnya merapatkan dalam kesakitan.